ShoutMix chat widget

Anjuran Menikah (1)

Islam dalam menganjurkan menikah menggunakan beberapa cara :
Sekali disebutnya sebagai salah satu sunnah para Nabi dan petunjuknya, yang mereka itu merupakan tokoh-tokoh tauladan yang wajib diikuti jejaknya.
Firman Allah swt :
“Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum kamu dan Kami telah berikan kepada mereka istri dan anak keturunan.” (QS. Ar-Ra’d : 38)
Dalam hadits Tirmidzi dari Abu Ayyub, pernah Rasulullah saw bersabda : “Empat perkara yang merupakan sunnah para Nabi : celak, wangi-wangian, siwak dan kawin.
Terkadang disebutnya sebagai salah satu karunia yang baik.
Firman Allah swt :
“Allah telah menjadikan pasangan bagi kamu dari diri kami sendiri. Dan istri-istri kami Dia jadikan anak dan cucu bagi kamu serta memberikan kepada kamu rezeki dari yang baik-baik.” (QS. An-Nahl : 72)
Dan terkadang dikatakannya sebagai salah satu tanda kekuasaan-Nya.
Firman Allah swt :
“Dan diantara kekuasaan-Nya, Dia telah menjadikan dari dirimu sendiri pasangan kamu, agar kamu hidup tenang bersamanya dan Dia jadikan kasih sayang sesama kamu. Sesungguhnya dalam hal itu menjadi pelajaran bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Ruum : 21)
Terkadang ada orang yang ragu-ragu untuk menikah, karena sangat takut memikul beban berat dan menghindarkan diri dari kesulitan-kesulitan.
Islam memperingatkan bahwa dengan menikah, Allah akan memberikan kepadanya penghidupan yang berkecukupan, menghilangkan kesulitan-kesulitannya dan diberikannya kekuatan yang mampu mengatasi kemiskinan.
Firman Allah :
“Dan nikahkanlah bujang-bujang kamu dan budak laki-laki dan perempuan yang telah patut untuk menikah. Jika mereka itu miskin, maka nanti Allah akan berikan kecukupan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya dan Maha Mengetahui.” (QS. An-Nuur : 32)
Dalam hadits Tirmidzi dari Abu Hurairah, pernah Rasulullah saw bersabda : “Tiga golongan yang berhak ditolong Allah. Mukatib (budak yang membeli dirinya dari tuannya), yang mau melunasi pembayarannya dan orang yang menikah karena ingin menjauhkan dirinya dari yang haram.
Dan bagi laki-laki yang baik, istri merupakan perbendaharaan yang terbaik. Tirmidzi dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Tsauban, katanya : “Ketika turun ayat, ‘Orang-orang yang menyimpan emas dan perak, tetapi tidak mau membelanjakan di jalan Allah, maka gembirakanlah mereka dengan siksaan neraka yang pedih’ (QS. At-Taubah : 34), kami sedang bersama Rasulullah saw dalam salah satu perjalanan, lalu sebagian sahabat ada yang menyahut : ‘Telah turun ayat tentang emas dan perak. Dan andaikata kami tahu yang lebih baik, akan kami simpan.’ Maka Nabi saw bersabda : ‘Lisan yang selalu berdzikir, hati yang selalu bersyukur dan istri mu’minat yang menunjang keimanan suaminya.
Thabrani meriwayatkan hadits dengan sanad yang baik dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda : “Ada empat perkara, siapa yang memilikinya berarti mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat. (Yaitu) hati yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir dan sabar di waktu sakit, serta istri yang mau dinikahi bukan karena mau menjerumuskannya ke dalam kemaksiatan dan hartanya.
Fiqih Sunnah – Sayyid Sabiq (sakinah online.com)

0 komentar:

Posting Komentar